Pengertian Grid Computing
Komputasi grid atau grid computing adalah penggunaan
sumber daya komputer secara bersama-sama dimana komputer tersebut terpisah
secara geografis. Komputasi grid ini biasanya digunakan untuk memecahkan suatu
permasalahan berskala besar.
Berdasarkan tulisan dari Ian Foster (Bapak Grid
Computing), terdapat 3 hal yang mengidentifikasi bahwa suatu sistem termasuk di
dalam komputasi grid, yaitu:
- Sistem tersebut berkoordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dalam satu kendali terpusat. Misalnya komputer di Jakarta terhubung dengan komputer di Jayapura, Manado, dan Semarang.
- Sistem tersebut menggunakan protokol yang standar dan terbuka, tidak terpaut dengan suatu perusahaan atau produk tertentu. Standar tersebut dibutuhkan dibagian autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya yang tersedia, dan pengaksesan sumberdaya.
- Sistem tersebut bersifat non-trivial (tidak biasa-biasa saja) untuk mencapai kualitas layanan yang canggih.
Pertanyaannya: permasalahan besar seperti apa yang
menyebabkan digunakannya komputasi grid? Jawabannya banyak sekali.
Komputasi grid ini seringkali digunakan untuk riset yang membutuhkan kemampuan
super komputer, misalnya adalah riset iklim, riset untuk menemukan obat, dan
sebagainya. Bahkan komputasi grid ini juga digunakan di bidang kesenian.
Lalu mengapa harus menggunakan komputasi grid?
bukankah terdapat super komputer yang memiliki kemampuan super power dalam
mengolah data? Ya, tetapi harga super komputer itu mahal dan dirasa masih
kurang untuk memenuhi kebutuhan dalam riset atau penelitian.
Kelemahan
dan kelebihan grid computing :
Berikut
ini adalah beberapa konsep dasar dari Komputasi Grid :
*Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal
* Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda,
*Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal
* Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda,
mencakup sumber
daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda,
* Sistem
storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user
yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.·
* Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah·
Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet)Tiga hal yang di-,sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses.
Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.Secara generik,
keuntungan dasar dari penerapan komputasi Grid, yaitu:·
* Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle. Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas.
* Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian yang lebih baik·
* Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil penelitian lebih baikIndonesia sudah menggunakan sistem Grid dan diberi nama InGrid (Inherent Grid).
* Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah·
Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet)Tiga hal yang di-,sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses.
Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.Secara generik,
keuntungan dasar dari penerapan komputasi Grid, yaitu:·
* Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle. Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas.
* Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian yang lebih baik·
* Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil penelitian lebih baikIndonesia sudah menggunakan sistem Grid dan diberi nama InGrid (Inherent Grid).
* Sistem
komputasi grid mulai beroperasi pada bulam Maret 2007 dan terus dikembangkan
sampai saat ini. Grid ini menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta
yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan seperti
Badan Meteorologi dan Geofisika .
Secara
umum, elemen-elemen dari infrastruktur Grid adalah :
Hardware/Sumber
daya (Dibuat tersedia dari site-site berbeda yang terdistribusi secara
geografis, mencakup CPU/Storage/Instruments, dll…).
Elemen-elemen dasar dari Middleware ini adalah :·
Elemen-elemen dasar dari Middleware ini adalah :·
Keamanan
(security). Pengelolaan sumber daya (resource management). Pengelolaan data
(data management). Layanan informasi (information services) Solusi bagi
middleware yang telah tersedia, di antaranya adalah : Globus Toolkit (Argonne+ISI). LCG/Glite (dari proyek Uni
Eropa). Gridbus (Melbourne, Australia). Unicore… (Jerman). Dan masih banyak
lainnya…Secara generik.
Keuntungan Utama Penggunaan Grid Computing
* Teknologi grid computing mampu menjadi solusi bagi perusahaanperusahaan untuk memiliki suatu sistem informasi yang berteknologi canggih, yang mampu mendukung kinerja perusahaan, dengan biaya yang lebih murah.
* Kemampuan teknologi tersebut untuk mendukung kinerja perusahaan tidak diragukan lagi. Teknologi grid computing membuka peluang bagi adanya kerjasama lintas organisasi, lintas benua, dan lintas bangsa. Selain itu, terbuka pula peluang untuk melakukan komputasi yang rumit dengan menggunakan superkomputer yang canggih, tanpa harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang teknologi informasi.
Grid computing menjadi suatu hal yang menjanjikan bagi perusahaan disebabkan oleh 3 hal, yaitu:
Keuntungan Utama Penggunaan Grid Computing
* Teknologi grid computing mampu menjadi solusi bagi perusahaanperusahaan untuk memiliki suatu sistem informasi yang berteknologi canggih, yang mampu mendukung kinerja perusahaan, dengan biaya yang lebih murah.
* Kemampuan teknologi tersebut untuk mendukung kinerja perusahaan tidak diragukan lagi. Teknologi grid computing membuka peluang bagi adanya kerjasama lintas organisasi, lintas benua, dan lintas bangsa. Selain itu, terbuka pula peluang untuk melakukan komputasi yang rumit dengan menggunakan superkomputer yang canggih, tanpa harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang teknologi informasi.
Grid computing menjadi suatu hal yang menjanjikan bagi perusahaan disebabkan oleh 3 hal, yaitu:
(1) lebih
hemat biaya dalam penggunaan sejumlah tertentu sumber daya komputer,
(2) sebagai cara untuk memecahkan masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan tanpa sejumlah besar daya komputasi, dan
(2) sebagai cara untuk memecahkan masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan tanpa sejumlah besar daya komputasi, dan
(3)
karena menunjukkan bahwa sumberdaya dari banyak komputer dapat kooperatif
dan dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola sebagai sebuah kolaborasi
mencapai tujuan bersama
Kekurangan Grid Computing
Kekurangan pada grid
computing yang lebih saya tekankan disini adalah mengenai hambatan yang dialami
oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi grid computing.
Hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Manajemen institusi
yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk fasilitas yang dimiliki
untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yang lebih besar bagi
masyarakat luas.
2.
Masih sedikitnya sumber
daya manusia yang kompeten dalam mengelola grid computing.
3.
Kurangnya pengetahuan yang
mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid
computing itu sendiri.
Dengan adanya beberapa manfaat dan hambatan mengenai tersedianya grid computing di Indonesia, maka harus ada solusi yang berfungsi untuk mewujudkan manfaat dan menghilangkan hambatan yang muncul tersebut. Solusi itu antara lain adalah sebagai berikut :
Dengan adanya beberapa manfaat dan hambatan mengenai tersedianya grid computing di Indonesia, maka harus ada solusi yang berfungsi untuk mewujudkan manfaat dan menghilangkan hambatan yang muncul tersebut. Solusi itu antara lain adalah sebagai berikut :
1. Memberikan sosialisasi pada instansi pendidikan
maupun institusi non pendidikan mengenai manfaat serta biaya dengan menggunakan
sistem komputasi grid.
2. Kerjasama riset dan pengembangan antara departement
dalam suatu perguruan tinggi dan industri.
3. Diberikannya mata kuliah tentang grid computing
sehingga dapat menghasilkan generasi yang menguasai teknologi ini.
4. Adanya pengembangan aplikasi yang relevan dengan
grid computing.
Penerapan Grid Computing
Selanjutnya
saya akan memberikan beberapa contoh penerapan komputasi grid di berbagai
bidang. Tanpa panjang lebar, berikut adalah beberapa contoh penerapannya:
Scientific Simulation: Komputasi grid diimplementasikan di bidang fisika, kimia,
dan biologi untuk melakukan simulasi terhadap proses yang kompleks.
Medical Images:
Penggunaan data grid dan komputasi grid untuk menyimpan medical-image.
Contohnya adalah eDiaMoND project
Contohnya adalah eDiaMoND project
Computer-Aided Drug Discovery (CADD): Komputasi grid digunakan untuk
membantu penemuan obat. Salah satu contohnya adalah: Molecular Modeling Laboratory (MML) di University of North
Carolina (UNC)
Big Science:
Data grid dan komputasi grid digunakan untuk membantu proyek laboratorium yang
disponsori oleh pemerintah. Contohnya terdapat di DEISA
e-Learning:
Komputasi grid membantu membangun infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan dalam
pertukaran informasi dibidang pendidikan. Contohnya adalah AccessGrid
Visualization:
Komputasi grid digunakan untuk membantu proses visualisasi perhitungan yang
rumit.
Microprocessor design: komputasi grid membantu untuk mengurangi microprocessor
design cycle dan memudahkan design center untuk membagikan resource lebih
efisien. Contohnya ada di Microprocessor Design Group at IBM Austin
Sumber: Grid
Computing in Research and Education, IBM